Sejarah

Pertanyaan

Bagaimana proses migrasi Homo Erectus pada zaman Paleolitikum?

1 Jawaban

  • Di sebelah barat garis tersebut terdapat fauna Asia, sedangkan di timurnya terdapat fauna Australia. “Garis pemisah” fauna ini kemudian oleh Huxley diberi nama “garis Wallace”. Selanjutnya ia kemudian melengkapi dengan menarik garis itu lebih jauh ke arah utara, yaitu dimulai dari Selat Lombok sampai Selat Makasar dan terus lagi ke utara melewati selat antara Kepulauan Sangir dan Mindanao (Filipina).

    Terhubungnya pulau-pulau akibat pengesan yang terjadi pada masa glasial memungkinkan terjadinya migrasi manusia dan fauna dari daratan Asia ke kawasan Nusantara. Berdasarkan hasil penelitian, migrasi ini didahului oleh perpindahan binatang yang kemudian diikuti oleh manusia dan diperkirakan terjadi pada kala pleistosen. Sebagai bukti adanya proses migrasi awal binatang dari daratan Asia ke wilayah Indonesia ialah ditemukannya situs paleontologi tertua di daerah Bumiayu yang terletak di sebelah selatan Tegal (Jawa Tengah) dan Rancah di sebelah timur Ciamis (Jawa Barat).

    Fosil tersebut, yaitu Mastodon Bumiayuensis (spesies gajah) dan Rhinoceros Sondaicus (spesies Badak). Bila dibandingkan dengan fosil binatang di daratan Asia, fosil-fosil tersebut berumur lebih muda dari fosil-fosil yang terdapat dalam kelompok fauna Siwalik di India. Proses migrasi yang terjadi pada masa pleistosen ini menyebabkan wilayah Nusantara mulai dihuni oleh manusia. Timbul pertanyaan tentang asal-usul manusia yang bermigrasi ke wilayah Nusantara ini. Menilik dari segi fisik manusia Indonesia sekarang ini, mayoritas dapat dikelompokkan ke dalam ras Mongoloid dan Austroloid. Para ahli memperkirakan bahwa pada sekitar abad ke-40 sebelum masehi, Pulau Jawa merupakan daerah pertemuan dari beberapa ras dan daerah pertemuan kebudayaan. Ciri-ciri Mongoloid yang terdapat pada manusia Indonesia, nampaknya

    disebabkan adanya arus migrasi yang berasal dari daratan Asia. Kedatangan mereka pada akhirnya menyingkirkan manusia yang sudah hidup sebelumnya di tanah Nusantara, yaitu dari ras yang disebut Austroloid. Bangsa pendatang dari Asia ini mempunyai kebudayaan dan tingkat adaptasi yang lebih baik sebagai pemburu dibandingkan dengan manusia pendahulunya. Keturunan dari ras Austroloid ini nampaknya tidak ada yang dapat hidup di Jawa, tetapi mereka saat ini dapat ditemukan sebagai suku Anak Dalam atau Kubu di Sumatera Tengah dan Indonesia bagian timur.

    Arus migrasi para pendatang dari wilayah Asia ke Kepulauan Nusantara terjadi secara bertahap. Pada sekitar 3.000 - 5.000 tahun lalu, tiba arus pendatang yang disebut proto-Malays (Proto Melayu) ke Pulau Jawa. Keturunan mereka saat ini dapat dijumpai di Kepulauan Mentawai Sumatera Barat, Tengger di Jawa Timur, Dayak di Kalimantan, dan Sasak di Lombok. Setelah itu, tibalah arus pendatang yang disebut Austronesia atau Deutero- Malays (Detro Melayu) yang diperkirakan berasal dari Taiwan dan Cina Selatan. Para ahli memperkirakan kedatangan mereka melalui laut dan sampai di Pulau Jawa sekitar 1.000 - 3.000 tahun lalu. Sekarang keturunannya banyak tinggal di Indonesia sebelah barat. Orang Detro Melayu ini dating ke wilayah Nusantara dengan membawa keterampilan dan keahlian bercocok tanam padi, pengairan, membuat barang tembikar/pecah-belah, dan kerajinan dari batu. Seorang ahli bahasa, yaitu H. Kern, melalui hasil penelitiannya menyatakan bahwa terdapat keserumpunan bahasa-bahasa di Daratan Asia Tenggara dan Polinesia. Menurut pendapatnya, tanah asal orang-orang yang mempergunakan bahasa Austronesia, termasuk bahasa Melayu, harus dicari di daerah Campa, Vietnam, Kamboja, dan daratan sepanjang pantai sekitarnya. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Cina Selatan yaitu di daerah Yunan. Selain itu, R. von Heine Geldern yang melakukan penelitian tentang distribusi dan kronologi beliung dan kapak lonjong yang ada di Indonesia tiba pada kesimpulan bahwa alat-alat tersebut merupakan hasil persebaran komplek kebudayaan Bacson-Hoabinh yang ada di daerah Tonkin (Indocina) atau Vietnam sekarang ini. Sebenarnya terdapat beberapa teori yang membahas tentang asal-usul manusia yang sekarang menghuni wilayah Nusantara ini. 

Pertanyaan Lainnya