Sejarah

Pertanyaan

Ceritakan kembalai perjunhn pangeran antsri dalm upaya menentanh penjajahan di kalimantan selatan


Mohon bantuannya

1 Jawaban

  • Pangeran Antasari lebih dikenal dengan nama Gusti Inu Kartapati. Walaupun Pangeran Antasari berasal dari keluarga kerajaan, keluarganya tetap membesarkannya di luar lingkungan kerajaan. Hal ini dilakukan agar Pangeran Antasari bisa membaur dengan rakyat kecil. Akhirnya, Pangeran Antasari menjadi dekat dengan rakyat. Ia juga bisa merasakan bagaimanan penderitaan rakyat selama ini.


    Pangeran Antasari dididik oleh ayahnya untuk anti terhadap penjajahan Belanda. Apalagi selama menduduki wilayah Kalimantan, Belanda menggunakan politik devide et impera atau adu domba. Belanda sengaja belah antar rakyat Kalimanta, terutama di Kesultanan Banjar agar dapat menguasai daerah itu.


    Bagaimana kehidupan masa kecil beliau?


    Sejak tahun 1862, Pangeran Antasari diangkat sebagai pemimpin pemerintahan tertinggi di Kesultanan Banjar. Beliau menggantikan ayahnya. Pangeran Masohut (Mas'ud) yang ditangkap Belanda dan dibuang di Tanah Sunda. Selama menjadi SUltan Banjar, ia mendapat gelar Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin.


    Perlawanan rakyat Banjar terhadap Belanda dimulai saat Belanda mengangkat Sultan Tamjid sebagai Sultan Banjar. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1859. Padahal, yang seharusnya naik tahta adalah Pangeran Hidayat. Sultan Tamid tidak disukai oleh rakyat karena ia terlalu memihak kepada Belanda. Rakyat juga merasa Belanda terlalu jauh ikut mengatur kepemimpinan di Kesultanan Banjar. Belanda semakin gencar melalakukan siasat adu domba terhadap golongan-golongan yang ada dalam istana. Akibatnnya, banyak golongan yang terpecah belah dan bermusuhan.


    Pangeran Antasari merasa prihatin dengan keadaan yang terjadi di Kesultanan Banjar. Ia pun berusaha untuk membela hak Pangeran Hidayat. Ia bersekutu dengan kepala-kepala daerah Hulu Sungai, Martapura, Barito, Pleihari, Kahayan, Kapuas dan lain-lain. Usaha Pangeran Antasari untuk melakukan penyerangan terhadap Belanda juga didukung oleh semua rakyat Banjar.


    Pada 18 April 1859, Pangeran Antasari memimpin perang pertamanya melawan Belanda dengan menyerang tambang batu bara di Pengaron. Perang ini kemudian dikenal dengan nama Perang Banjar. Selain itu, Pangeran Antasari juga berhasil menyerang dan menguasai kedudukan Belanda di Gunung Jabuk. Bersama pasukannya, ia juga berhasil menengelamkan Kapal Onrust. Bahkan Letnan Van der Velde dan Letnan Bangert sebagai pemimpin dalam kapal tersebut juga ikut tenggelam.


    Pangeran Antasari berhasil mengerahkan dan mengobarkan semangat rakyat sehingga Belanda merasa kewalahan. Karena hebatnya perlawanan pasukan Pangeran Antasari. Belanda membujuk Pangeran Antasari untuk berdamai. Akan tetapi, semua rayuan itu ditolaknya. Pangeran Antasari tidak mau berkompromi dengan Belanda sedikitpun.


    Pada tahun 1861, Belanda berhasil menangkap Pangeran Hidayat. Beliau lalu dibuang ke Cianjur, Jawa Barat. Walaupun demikian, Pangeran Antasari tetap melanjutkan perjuangannya. Ia mengambil alih pimpinan utama. Bahkan saat memasuki usia tua. Pangeran Antasari tetap melanjutkan perjuangannya dengan berperang di wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah.


    Sayangnya pada tahun 1862 terjadi wabah penyakit cacar di daerah Banjar. Padahal, Pangeran Antasari dan pasukannya sedang menyiapkan serangan besar-besaran terhadap Belanda. Wabah penyakit cacar ini menyerang dan melemahkan pasukan Banjar termasuk Pangeran Antasari, pemimpinnya. Akhirnya, pada 11 Oktober 1862 beliau wafat. Makam beliau sekarang berada di Taman Makam Perang Banjar, Banjarmasin Utara.

Pertanyaan Lainnya