ap yg di maksud dengan naskah kuno
IPS
tyasworo123
Pertanyaan
ap yg di maksud dengan naskah kuno
2 Jawaban
-
1. Jawaban salman274
naskah yg di buat pada zaman dahulu. maap kalau salah. -
2. Jawaban FerdyRahmatR
Naskah Kuno atau Manuskrip adalah dokumen dalam bentuk apapun yang ditulis dengan tangan atau diketik yang belum dicetak atau dijadikan buku tercetak yang berumur 50 tahun lebih (UU Cagar Budaya No. 5 Tahun 1992, Bab I Pasal 2)
Berbicara tentang naskah kuno berati berbicara mengenai informasi, karena naskah kuno memiliki nilai informasi yang tentu sangat berharga baik ditinjau dari sejarah naskah itu sendiri maupun informasi yang tertulis di naskah tersebut. Ada dua pendekatan dalam mengkaji warisan kebudayaan sastra yang tertuang dalam naskah pertama Filologikedua kodikologi
1. Filologi
Filologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani “philos” yang berarti “cinta” dan logos ” yang diartikan kata. Pada kata “filologi” kedua kata itu membentuk arti “cinta kata” atau “senang bertutur”. Arti ini kemudian berkembang menjadi “senang belajar” atau “senang kebudayaan”. Pengkajian filologi pun selanjutnya membatasi diri pada penelitian hasil kebudayaan masyarakat lama yang berupa tulisan dalam naskah (teks).
Filologi bisa juga diartikan secara umum yaitu Ilmu yang mempelajari kebudayaan suatu bangsa berdasarkan bahasa dan kesusastraannya beberapa aksara dan bahasa naskah Indonesia ;
- Aksara: Arab Jawi, Arab (Pegon), Jawa, Buda, Sunda kuna, Kaganga, Batak , Bugis, dll.
- Bahasa: Melayu, Jawa, Sunda, Bugis, Batak, Lampung, dll.
Secara Khusus filologi dapat diartikan secara khusus Ilmu yang mempelajari naskah naskah lama untuk menetapkan keasliannya, bentuknya semula, makna isinya, serta konteks penulisannya; Sejalan dengan penelitian filologi, berkembang pulalah yang namanya kritik teks, bertujuan menemukan naskah yang paling baik, paling bagus, dan paling bersih dari kesalahan. Kegiatan kritik teks ini muncul akibat fakta di lapangan yang menemukan begitu banyak naskah yang sudah rusak, dan begitu banyak juga naskah yang bervarian (maksudnya sama), tapi ternyata isinya memiliki sedikit perbedaan, atau bahkan banyak sama sekali.
2. Kodikologi
Istilah kodikologi berasal dari kata Latin ‘codex’ (bentuk tunggal; bentuk jamak ‘codies’) yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi ‘naskah’–bukan menjadi ‘kodeks’. Sri Wulan Rujiati Mulyadi mengatakan kata ’caudex’ atau ‘codex’ dalam bahasa Latin menunjukkan hubungan pemanfaatan kayu sebagai alas tulis yang pada dasarnya kata itu berarti ‘teras batang pohon’. Kata ‘codex’ kemudian di berbagai bahasa dipakai untuk Kodikologi, atau biasa disebut ilmu pernaskahan bertujuan mengetahui segala aspek naskah yang diteliti. Aspek-aspek tersebut adalah aspek di luar isi kandungan naskah tentunya.
kodikologi adalah satu bidang ilmu yang biasanya bekerja bareng dengan bidang ilmu ini. Kalau filologi mengkhususkan pada pemahaman isi teks/kandungan teks, kodikologi khusus membahas seluk-beluk dan segala aspek sejarah naskah. Dari bahan naskah, tempat penulisan, perkiraan penulis naskah, jenis dan asal kertas, bentuk dan asal cap kertas, jenis tulisan, gambar/ilustrasi, hiasan/illuminasi, dan lain-lain. Nah, tugas kodikologi selanjutnya adalah mengetahui sejarah naskah, sejarah koleksi naskah, meneliti tempat2 naskah sebenarnya, menyusun katalog, nyusun daftar katalog naskah, menyusuri perdagangan naskah, sampai pada penggunaan naskah-naskah itu (Dain dalam Sri Wulan Rujiati Mulyadi, 1994: 2–3).
•Semoga Membantu•