Penyajian karya ilmiah semiformal
B. Indonesia
aisyah1314
Pertanyaan
Penyajian karya ilmiah semiformal
1 Jawaban
-
1. Jawaban devrianagultom
Dampak Kenaikan Harga BBM bagi Masyarakat di Kalimantan Tengah
Gejolak harga minyak dunia sebenarnya sudah mulai terlihat sejak tahun 2000. Tiga tahun berikutnya harga terus naik seiring dengan menurunnya kapasitas cadangan. Ada sejumlah faktor penyebab terjadinya gejolak ini, salah satunya adalah persepsi terhadap rendahnya kapasitas cadangan harga minyak yang ada saat ini, yang kedua adalah naiknya permintaan (demand) dan di sisi lain terdapat kekhawatiran atas ketidakmampuan negara-negara produsen untuk meningkatkan produksi, sedangkan masalah tingkat utilisasi kilang di beberapa negara dan menurunnya persediaan bensin di Amerika Serikat juga turut berpengaruh terhadap posisi harga minyak yang terus meninggi.Berimbas pada harga barang, Pengamat sosial dan ekonomi Kalteng Prof Danes Jayanegara mengatakan, bahwa kenaikan harga BBM yang direncanakan oleh pemerintah pusat dipastikan berimbas pada kenaikan harga-harga barang dan jasa. Pasalnya, sebagian besar barang dan jasa yang ada juga dipengaruhi oleh transportasi dan angkutannya. "Apalagi jika Organda terpaksa menaikan tarif angkutan, otomatis berpengaruh terhadap nilai barang, terutama yang dibawa ke daerah-daerah," terangnya, kemarin siang. Namun demikian, lanjutnya, diprediksi kenaikan harga BBM tersebut tidak akan memicu kepanikan masyarakat. Alasannya, rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM tersebut sudah cukup lama, dan sosialisasinya sudah dilakukan secara bertahap. "Kalau munculnya kepanikan dan keresahan masyarakat saya rasa tidak, karena sudah dilakukan sosialisasi secara bertahap. Keresahan yang terjadi di masyarakat pun tidak berlangsung lama, hanya pada saat baru dilaksanakannya kebijakan tersebut saja, setelahnya akan menyesuaikan," ungkapnya. Dijelaskannya, kondisi pemerintah menaikan harga BBM tersebut juga merupakan opsi terakhir, karena dipengaruhi kondisi Timur Tengah yang memanas. Sebab, harga minyak terus melambung tinggi hingga sempat mencapai 117 dollar AS per barel. Sehingga hal tersebut membuat pemerintah tidak memiliki pilihan kecuali menaikan harga BBM.Dampak langsung dari kenaikan BBM ini adalah meningkatkan jumlah pengangguran. Bertambahnya daftar anak putus sekolah akibat melonjaknya biaya. Terparah, semakin membludak jumlah anak miskin yang mengalami gizi buruk. Fenomena ini dipastikan menyuburnya tindak kriminal karena tekanan biaya kehidupan.Ambil contoh tingginya anak putus sekolah akibat melonjaknya biaya hidup. Jumlah anak SD hingga SMA yang putus sekolah pada 2010 mencapai 1,08 juta. Angka itu melonjak lebih dari 30 persen dibanding tahun sebelumnya 750.000 siswa. Masih ada 3,03 juta siswa yang tak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Hal ini terjadi karena pemerintah belum mampu memberanguskan angka kemiskinan.Tanpa pendidikan memadai, sudah pasti peluang anak bangsa meraih pekerjaan yang layak nyaris tertutup. Bahkan bisa jadi generasi penerus yang mengenyam pendidikan strata satu (S1) hanya menunggu panggilan kerja setelah menyebar puluhan lamaran. Meski pendidikan tinggi, perusahan pasti berfikir ulang menambah karyawan karena biaya produksi tinggi akibat kenaikkan BBM. Lebih realistis, perusahaan akan memilih pengurangan karyawan.Terpenting bagi pemerintah adalah memikirkan dampak kenaikkan harga BBM tersebut. Jangan hanya memaparkan penghematan anggaran karena penghapusan subsidi. Pasalnya, anak bangsa yang terkena dampak kenaikkan harga BBM pasti semakin merasa sulit dalam memenuhi kebutuhan.Sudah sepatutnya kenaikkan harga BBM diiringi kebijakan pemerintah yang langsung dirasakan manfaatnya bagi rakyat. Misalnya pemerintah memperbaharui upah minimum regional (UMR) bagi buruh di seluruh Indonesia. Tidak hanya pegawai negeri sipil (PNS) saja yang ditingkatkan gajinya. Sehingga apapun penghapusan subsidi BBM tidak akan berdampak secara global dalam kehidupan masyarakat, terutama kaum miskin.