Sejarah

Pertanyaan

jelaskan taktik VOC dalam memanfaatkan konflik internal kerajaan kerajaan islam di nusantara demi mencapai tujuannya

1 Jawaban

  • Verenigde Oost-Indische Compagnie atau yang biasa lebih sering disebut dengan VOC merupakan Persekutuan Dagang perusahaan Hindia Timur yang telah didirikan sejak 20 Maret 1602 oleh Johan Van Olden Barnevelt dengan latar belakang untuk menghindari persaingan tidak sehat antara kongsi-kongsi dagang asal Belanda.

    Tujuan didirikannya VOC awalnya ingin mencari rempah-rempah, namun seiring waktu VOC mempunyai keinginan untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah, terutama di Indonesia yang kaya akan rempah-rempah.

    Pada periode antara abad ke 17 sampai abad 18, VOC berhasil menguasai Batavia dan beberapa wilayah di Nusantara.

    Keinginan untuk menguasai dan memonopoli perdagangan terhalang oleh kerajan-kerajaan Islam nusantara yang masih memegang kendali rute-rute perdagangan di wilayah Nusantara.

    Pada masa itu kerajaan-kerajaan Islam banyak yang mengalami konflik internal dalam kerajaan yang secara perlahan menggerogoti kekuasaan dan kekuatan kerajaan Islam karena sibuk mengurus permasalahan internal.

    Kondisi ini dimanfaatkan VOC dengan menggunakan taktik adu domba atau Devide Et Impera dan berusaha memecah belah kekuasaan yang dimiliki kerajaan pribumi terutama kerajaan Islam dengan cara memihak kepada salah satu diantara kedua belah pihak yang bersengketa dan membantu pihak tersebut menggulingkan lawannya dengan membuat perjanjian atau kesepakatan yang menguntungkan VOC dengan pihak yang dibantu.

    Pembahasan

    Bentuk Keterlibatan VOC Dalam Urusan Internal Kerajaan Islam

    • Kerajaan Banten: VOC menghasut Sultan Haji untuk mengkudeta ayahnya Sultan Ageng Tirtayasa dengan imbalan dan syarat-syarat yang sangat merugikan kerajaan Banten dan membuat Banten tidak memiliki kedaulatan.
    • Kerajaan Mataram: VOC mulai terlibat dan melakukan intervensi dalam urusan internal kerajaan Mataram sejak Amangkurat I sampai meletusnya perang Diponegoro dan akhirnya kerajaan Mataram dipecah dua menjadi Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta melalui perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755. Perjanjian tersebut merupakan bentuk nyata Devide Et Impera VOC yang memanfaatkan perselisihan antara pangeran Mangkubumi dengan Pakubuwono III.
    • Kerajaan Gowa Tallo-Bone: VOC bekerjasama dengan Raja Bone Aru Palaka untuk melawan kerajaan Gowa Tallo yang dipimpin oleh Sultan Hasanuddin yang menghasilkan perjanjian Bongaya tahun 1667. Perjanjian ini menyebabkan Sultan Hasanuddin harus turun tahta dan merupakan awal keruntuhan kerajaan Gowa Tallo.
    • Kerajaan Banjar: VOC ikut terlibat dalam perseteruan Pangeran Nata dengan Pangeran Amir dengan membantu pangeran Nata mempertahankan Tahtanya. Kesepakatan yang dibut merusak adat dan semakin mempersempit wilayah kerajaan.
    • Kerajaan Ternate dan Tidore: VOC memenangkan persaingan dengan bangsa barat lainnya dan menguasai Ternate setelah wafatnya Sultan Baabullah. Dan menguasai juga kerajaan Tidore pasca wafatnya Sultan Nuku.
    • Sumatra: VOC menguasai satu persatu kerajaan-kerajaan Islam di Sumatra kecuali Aceh sampai akhirnya VOC dibubarkan pada abad ke 19.

    Pelajari Lebih Lanjut

    • Materi tentang taktik perdagangan VOC https://brainly.co.id/tugas/5890031
    • Materi tentang VOC dengan taktik Devide Et Impera https://brainly.co.id/tugas/29652941
    • Materi tentang pengertian taktik Devide Et Impera https://brainly.co.id/tugas/704025

    Detail Jawaban

    Kelas : 11

    Mapel : Sejarah

    Bab : 1 – Bangsa Eropa di Indonesia

    Kode : 11.3.1

    #AyoBelajar#SPJ2

Pertanyaan Lainnya